Foto: Azam Putra Lewokeda
|
Bertempat
di ruangan MTsN 4 Flotim di laksanakan penyuluhan kesehatan tentang anemia pada
remaja putri pada Sabtu (14/01/2019). Tim PUSKESMAS Witihama bidan Melyan
Meylan Seljiani dan Stefania Rianghepat bertatap muka dengan seratusan siswa
putri.
Anemia
masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia yang belum tuntas ditangani.
Prevalensi kejadian anemia pada remaja perempuan di Indonesia masih tinggi,
yaitu sebesar 22,7%.
Di
benak Anda, mungkin anemia merupakan penyakit yang tidak terlalu berat, namun
Anda jangan salah. Anemia yang tidak ditangani dengan baik, khususnya pada
remaja perempuan, dapat berdampak jangka panjang bagi dirinya dan juga anaknya
kelak.
Ya,
perempuan nantinya akan hamil dan memiliki anak, pada masa kehamilan ini,
remaja yang sudah menderita anemia bisa mengembangkan anemia yang lebih parah
saat hamil karena kebutuhan gizi saat hamil mengalami peningkatan. Jika tidak
segera diatasi, maka dapat membahayakan dirinya dan bayinya.
"Lazimnya,
remaja perempuan setiap bulan mengalami menstruasi, sehingga pihak kesehatan
bertanggungjawab terhadap remaja tersebut dengan memberikan penyuluhan dan
pemberian tablet tambah darah, untuk menghindari terjadinya anemia pada sasaran
tersebut."ujar Stefania.
Dilanjutkan
paparan Meylan Seljiani bahwa resiko tinggi bila tidak dicegah sejak dini maka
berdampak pada kekurangan darah yang mengakibatkan terganggunya kosentrasi
dalam setiap aktifitas harian.
Kendatipun,
banyak remaja kurang peka terhadap ajakan ini, namun disatu sisi seruan ini
sangat positif bagi kaum hawa terpelajar sehingga efeknya lebih terasa
ketimbang kaum remaja yang diluar sekolah.
Harapan
alumni STIKES Graha Edukasi Makasar ini mewakili kepala Puskesmas Witihama
semoga jalinan ini tetap dirajut di bulan berikutnya. (Teks: Azam Putra Lewokeda)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar