Jumat, 14 Juli 2017

Isi Momen MOPD, MTsN 4 Flotim Gelar Workshop Jurnalistik

Foto: Azam Putra Lewokeda
Tiga penulis muda berbakat yang juga pengurus Asosiasi Guru Penulis Indonesia (AGUPENA) Cabang Flores Timur bertandang di MTsN Witihama dalam rangka bersinergi menggelar Workshop Jurnalistik Madrasah mengawali kegiatan Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) Kamis 13/07/2017. Ketiga penulis masing-masing Maksimus Masan Kian (Ketua Agupena Flotim), Muhammad Sholeh Kadir (Sekretaris Bidang Publikasi), dan Asya’ri Hidayah Hanafi (Koordinator Agupena Kecamatan Adonara Tengah).
Semenjak kedatangan di madrasah disambut begitu hangat oleh kepala madrasah Hasan Sanga Pure di ruang kerjanya. Setelah bercerita sejenak, ketiga penulis diajak menuju Aula mini tempat berlangsungnya acara.
Usai acara pembukaan, Maksimus Masan Kian didaulat oleh moderator Muhammad Kamil Jamil sebagai pembicara pertama, dengan materi motivasi menulis.

Menurut Maksi menulis itu tidak sulit, dan menulis itu mudah bagi mereka yang mau menulis, jadi ada syarat-syarat menjadi penulis adalah kemauan, kemampuan internal untuk memotivasi diri sendiri, memiliki pengetahuan tentang menulis, dan kemampuan membahasakan apa yang diungkapkan dalam format penulisan.
Kesempatan kedua materi terkait Jurnalistik Madrasah oleh Muhammad Sholeh Kadir. Dalam penyampaian materi dengan gaya khas pramuka, Sholeh Kadir yang akrab di sapa Pion Ratuloli membahas teknik menulis berita secara rinci dan berhasil menuntun peserta mencoba menulis hingga menghasilkan satu naskah berita sederhana.
Kesempatan terakhir Asy’ari Hidayah Hanafi pemuda asal desa Wewit yang baru mendirikan sebuah taman bacaan di Adonara Tengah, berkisah tentang teknik menulis puisi. Dengan gayanya yang melankolis Ary Tokan sapaan akrabnya mampu menggiring peserta terkagum-kagum ketika membacakan beberapa puisi indah hasil karyanya yang sudah dibukukan dalam kumpulan puisi Tapak Tuah yang segera dikonsumsi publik bersama kedua rekannya Pion dan Amber Kebelen.
Tidak hanya itu, ketiga nara sumber ini berkolaborasi dan membagi peserta dalam beberapa kelompok untuk membimbing mereka mencoba menulis berita dan puisi sampai praktek membacakannya bagi kelompok terbaik didepan peserta sampai penutupan acara .
Suasana haru dan merasa kehilangan , ketika Pion Ratuloli mengajak seluruh peserta berpose bersama di lapangan olahraga sekaligus bersalaman tanda perpisahan. (Teks: Azam Putra Lewokeda)
Foto: Azam Putra Lewokeda


Tidak ada komentar:

Posting Komentar